Senin, 05 Maret 2018

Di Kritik Masyarakat Bikers Honda Tulungagung Tidak Putus Asa

PHTulungagung, Kegiatan Ekspedisi Segoro Kidul, Semakin Ke Arah Barat Semakin banyak perkembanganya, mulai dari kegiatan bersifat mengasah kekompakan hingga sekarang membangkitkan jiwa sosial dari seluruh peserta yang hadir disaat melakukan perjalanan melintasi Pantai Selatan Kota Tulungagung, setelah pantai dlodo dan sine, kali ini perjalanan kami tertuju ke pantai ngalur dan pantai sanggar, perjalanan yang tidak mudah ini dilakukan oleh teman-teman ekspedisi segoro kidul, pasalnya pantai ngalur dan sanggar ini mempunyai akses jalan yang sangat ekstrim, mulai dari aspal yang pecah-pecah hingga jalan berlumpur jika malam turun hujan.

Tetapi tidak memudarkan semangat dan niat teman-teman ekspedisi segoro kidul PHT yang sudah berencana untuk membawa tempat sampah hasil iuran dari teman-teman member PHT, untuk menunjukan kepedulian bikers terhadap kebersihan ditempat wisata yang sering kita abaikan terutama saat buang sampah, selain itu kita mempunyai komitmen untuk membawa manfaat kepada masyarakat banyak, mereka melakukan iuran sukarela dan berinisiatif untuk membeli tempat sampah untuk diberikan kepada pedagang & warga sekitar yang berpotensi banyak menumpukkan sampahnya.

Memang tidak banyak yang diberikan teman-teman, karena semua hanya bersifat sukarela dan sama sekali tidak melibatkan pihak donatur atau sponsor, karena kegiatan bersifat rutin dan tidak semua sponsor atau donatur bisa rutin untuk mendukung kegiatan ini, naah berikut ini adalah kutipan kata kritikan masyarakat kepada kami para bikers honda tulungagung, "lha nyang opo mas, kok ndak nggandeng pemerintah, utowo sponsor to mas?" yang artinya "mengapa tidak mengajak pemerintah atau sponsor?" tanya bapak - bapak yang ada dilokasi wisata pantai sanggar, seketika itu pula dijawab langsung oleh koordinator ekspedisi segoro kidul, "karena kegiatan ini bersifat sukarela pak, kalo kita harus menggandeng pemerintah atau sponsor pasti ada hal-hal yang ribet nantinya, dan kami yakin ketika ada hal yang ribet itu tadi tidak akan pernah terealisasi", ungkap koordinator ekespedisi segoro kidul.

"Tapi mas, iki lingkup wisata ki ombo, lek mung setitik tempat sampah e yo gak cukup nggo nampung sampah e wisatawan sing porone nek adoh-adoh, opo maneh lek wes gak terjangkau wong-wong sik sembarangan lek ngguwak sampah e", ungkap si bapak, yang artinya "tetapi mas, lingkup area wisata ini sangat luas, kalau hanya sedikit tempat sampahnya ya tidak cukup untuk menampung sampah wisatawan yang jalan-jalanya jauh, apalagi kalau tidak terjangkau tempat sampah, pengunjung masih suka membuang sampah sembarangan".


kesimpulanya, kegiatan ini adalah kegiatan yang bersifat sukarela dan terbuka untuk siapapun, mau bikers, mau umum, mau siapapun boleh mengungkapkan kepedulianya kepada kawasan yang memang darurat sampah, utamanya lokasi wisata yang memang banyak sekali sampah yang berserakan dan seakan tidak ada penyelesaianya, kita mulai dari diri kita sendiri terlabih dahulu untuk memberi contoh agar tidak membuang sampah sembarangan, semoga dengan kritik yang diterima ini bisa menjadi dan mendapat solusi yang cepat untuk menangani hal semacam ini, kita tidak ingin ribet dengan proses yang sangat birokrat sekali, harus ini harus itu, dan pada intinya mari kita bergerak dari diri kita sendiri, untuk membangun sekecil apapun usahamu, kelak akan kita tanamkan kepada anak cucu kita.

Pantau terus Time Line Paguyuban Honda Tulungagung


Follow IG @ phtulungagung

Akun Official Kami : 
www.facebook.com/phtulungagung

Official Patner Kami :
www.facebook.com/motomideo
IG @motomideo #motomideo


0 comments: