Minggu, 20 Juni 2021

Driver Mobil Travel Pelaku Kawin Kontrak Cianjur Menjerit

Ketiadaan turis Arab, yang bukan rahasia lagi kebanyakan adalah pelaku kawin kontrak, di Cianjur berimbas signifikan terhadap sopir mobil travel. Mereka menjerit karena tak ada lagi pelanggan.

Mereka yang mengantar para turis Arab itu berkeliling ke mana saja sesuai pesanan, mulai dari berbelanja sampai berlibur. Begini penuturan dia pada tim detikcom.

Salah satu yang menjadi sopir adalah Agus. Selain sopir, ia juga menjadi penghubung calo kawin kontrak, menghubungkan si turis dengan pengantin wanita hingga wali si pengantin sejak tahun 2013.

"Seharusnya, mulai dari April sama akhir tahun sudah banyak turis Arab ke sini. Tapi yang paling banyak di lebaran haji," kata Agus.

Biasanya, Agus bakal menjemput turis Arab itu dari Bandara Soekarno Hatta. Dia menggunakan mobil sewaan untuk operasional.

Tentu, sebelumnya ia telah berkoordinasi dengan para calo yang pernah bekerja menjadi TKI di Timur Tengah.

"Kami biasanya menggunakan Avanza atau APV. Jemput dari bandara dan langsung ke vila," Agus menjelaskan.

Ia menambahkan bahwa mobil-mobil yang digunakan untuk menjemput turis Arab ini adalah mobil sewaan yang biasanya telah disewa dari rental selama sebulan atau mingguan. Karena, harga yang ditawarkan akan lebih murah bila menyewa dalam waktu jangka panjang.

"Mereka tujuannya ada yang ke komplek vila Kota Bunga, Cipanas atau Bogor di Cisarua, Kampung Ciburial," ujar Agus

"Sebelum ke Indonesia mereka berhubungan langsung dengan calo. Ke Cipanas paling banyak. Mereka ngontak bekas sopir yang pernah bekerja di sana," dia menerangkan.

Agus menyebut harganya di kisaran Rp 170 ribu setiap kali melayani turis Arab itu. Harga itu untuk pembayaran satu hari pemakaian.

"Kalau rental biasanya bayar Rp 170 ribu di Cipanas. Itu harian," ujar Agus.

Driver mobil travel pelaku kawin kontrak kini menjerit. Mereka kini tak lagi punya pelanggan.

Kini, mereka kembali ke pekerjaan semula. Ada di antara mereka yang kembali menjadi sopir angkot dan lain sebagainya. Alasannya adalah ketiadaan turis Arab lagi.

"Di masa Covid-19 ini balik lagi pada bawa angkot. Bawa pikap sayuran. Angkot juga sepi karena nggak ada anak sekolah juga," ujar Agus.

Di artikel selanjutnya, kami membahas tentang suka duka menjadi sopir turis Arab di Cipanas. Ada pula cerita tentang kedermawanan para turis Arab itu.


SUMBER : DETIK.COM

0 comments: